Selasa, 07 Februari 2017

Satlak Prima Tunggu Usulan PB/PP Untuk Atlet Pratama

Pertemuan Satlak Prima dengan PB/PP membahas masalah  perekrutan Atlit Pratama di Ruang Aula Kemenpora Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Sumber Asli -- C0I -JAKARTA - Induk-induk organisasi olahraga (PB/PP) menyambut baik adanya rencana Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) merekrut atlit Pratama masuk dalam program pembinaan jangka panjang. Hal ini terkuak dalam pertemuan Satlak Prima dengan PB/PP membahas masalah rencana perekrutan Atlit Pratama di Ruang Aula Kemenpora Jakarta, Selasa (7/2/2017).

    "PB TI menyambut baik adanya perekrutan atlit Pratama yang dilakukan Satlak Prima. Ini merupakan terobosan yang bagus dalam upaya melakukan peningkatan prestasi taekwondo ke depan," kata Ketua Bidang Pembinaan Prestasi pB TI, Rahmi Kurnia.
Perekrutan atlit pratama, kata Rahmi, cukup banyak manfaatnya khususnya menjaga kesenjangan prestasi antara senior dan junior. Apalagi, mereka menjalani pelatnas sentralisasi bersama atlit-atlit elit yang telah disetujui Satlak Prima.
    "Keberadaan atlet pratama dalam pelatnas sentralisasi itu cukup besar manfaatnya. Mereka bukan hanya menjadi pelapis tetapi setiap saat bisa menggantikan posisi atlit elit bilamana prestasinya menonjol," katanya.
    Menurut Rahmi, Satlak Prima memberikan kuota 12 atlit elit tetapi PB TI telah menyiapkan 21 atlet yang benar-benar memiliki potensi. "Kalau ada atlet pratama kan 10 atlet sisanya bisa dimasukkan apalagi rata-rata usia mereka memang memenuhi syarat menjadi atlit pratama," jelasnya.
    Usulan digabungkannya atlit elit dengan atlit pratama dalam pelatnas sentralisasi didukung Kabid Binpres PB Forki, Zulkarnaen Purba. Namun, dia meminta Satlak Prima untuk mengatasi masalah pendidikan atlit. "Kami sangat setuju adanya sentralisasi tetapi selama ini masalah pendidikan menjadi kendala. Kalau bisa Satlak Prima melakukan kerja sama dengan Diknas dengan demikian mereka bisa tetap menjalani pendidikan selama mengikuti pelatnas," katanya.
    Ternyata apa yang dialami PB Forki telah bisa diatasi PB TI. Untuk mengatasi masalah pendidikan, PB TI menjalin kerja sama dengan Sekolah Kejuruan Olahraga (SKO) Ragunan. "Atlit taekwondo yang menjalani pelatnas tidak wajib ke Ragunan. Penerapan home schooling untuk atlit pelatnas yakni mendatangkan guru dari SKO Ragunan tiga kali dalam seminggu untuk memberikan pelajaran. Program ini sudah berjalan 3 tahun dan atlit pelatnas sukses dalam pendidikan," jelasnya.
    Dukungan yang sama juga dilontarkan Kabid Binpres PB PABBSI, Alamsyah Wijaya. "Adanya perekrutan atlit pratama ini sangat membantu. Jadi, kita bisa mengatasi masalah dana pembinaan program atlet angkat besi jangka panjang. Kita akan mengusulkan 10 atlit angkat besi putra dan putri yang benar-benar potensial," katanya.
Komandan Satlak Prima, Achmad Soetjipto yang memimpin pertemuan memaparkan program pembiaan yang akan diterapkan untuk atlit pratama. "Atlit pratama inilah yang akan dibina untuk menggantikan atlit elit ke depan. Mereka yang masuk dalam skuad atlit pratama harus memiliki kriteria sesuai yang ditetapkan," katanya.
    Ketika ditanyakan berapa jumlah atlit pratama yang akan direkrut, Achmad Soetjipto belum bisa memastikan. "Jumlah atlit pratama masih dalam penggodokan. Satlak Prima baru mensosialisasikan dan menungggu usulan dari PB/PP," katanya.
    Dalam pertemuan itu hadir cabang olahraga atletik, karate, taekwondo, tinju, judo, gulat, silat, wushu, anggar, voli pantai, tenis, angkat besi, rowing, panahan, triathlon, senam artistik, renang, loncat indah, layar, surfing, panjat tebing, paraglading, dan balap sepeda.(coi-1)
***
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi