Jumat, 13 Januari 2017

Mundur Dan Bubar, JMFC Bukan Anti PSSI


Presiden JMFC, H Heru Pujihartono (kanan) didampingi Sekjen JMFC, Tubagus Adhi
Sumber Asli -- C0I - Mundur dan bubar namun bukan berarti mati. Jakarta Matador Football Club (JMFC) mundur dari PSSI dan lalu membubarkan diri justru untuk melangkah empat langkah lebih maju di masa depan. Begitulah keterangan manajemen JMFC soal keputusan mengejutkan yang diambilnya disaat pergantian kepengurusan di PSSI.


            Jakarta Matador Football Club (JMFC) mundur dari keanggotaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Kemudian klub sepakbola yang membina tim putra dan putri itu langsung membubarkan diri. Sebuah keputusan yang mengagetkan, mengejutkan sekaligus menimbulkan tanda tanya besar.
            Mengejutkan tentunya karena JMFC yang dikomandoi Presiden H Heru Pujihartono sejak tahun 2009 begitu aktif dan agresif dalam membangun kekuatan untuk membuktikan eksistensinya di kancah sepakbola nasional. Itu dilakukan di kelompok putra dan putri. Hasilnya, putra JMFC masuk Divisi I dan tim putri JMFC menjelma menjadi kekuatan yang diperhitungkan.
            Lebih mengejutkan lagi karena keputusan mundur dan membubarkan diri JMFC itu diambil di awal tahun 2017. Waktu, saat awal langkah kepengurusan baru PSSI yang dipimpin Ketua Umum Edy Rahmayadi mulai melakukan pembenahan pada organisasi tertinggi sepakbola di Tanah Air itu. Termasuk menata jenjang kompetisi.
            Tidak pelak lagi langkah JMFC menimbulkan berbagai tanya besar. Ada apa? Kenapa H Heru Pujihartono memberi komando mundur dan bubar ketika terjadi pergantian kepengurusan di PSSI dari Ketua Umum La Nyalla Mattalitti ke Edy Rahmayadi? Adakah ini merupakan langkah mengkritisi PSSI Edy Rahmayadi dalam mengelola jenjang kompetisi? Ataukah justru lebih ekstrim lagi, anti PSSI?
            Heru Pujihartono dengan gaya bahasa yang tegas dan meledak-ledak menjawab berbagai tanya penasaran itu Jumat (13/1/2017). Bertempat di sebuah resto di Senayan, Jakarta, di hadapan puluhan wartawan media cetak, eletronik dan online, Heru yang didampingi Sekjen JMFC Tubagis Adhi dan CEO JMFC Agus Susanto, buka-bukaan soal mundur dan bubarnya serta masa depan klub yang tumbuh dan besar di Jakarta itu.
            Mengenakan seragam resmi JMFC berwana putih, Heru dengan tegas menyatakan, keputusan mundur dan pembubaran klubnya bukanlah bentuk protes apalagi anti terhadap PSSI kepengurusan masa bakti 2016 – 2020. Keputusan JMFC murni sebagai langkah introspeksi diri ke dalam manajemen JMFC yang dikelola  PT HM Jakarta Sportindo, yang menaungi tim putra dan putri JMFC.
            “Ini bukan protes terhadap PSSI. Justru kami mendukung penuh langkah PSSI pimpinan Bapak Edy Rahmayadi dalam melakukan pembenahan sepakbola Indonesia agar lebih berprestasi, profesional dan bermartabat. Kami mundur dan bubar, semata-mata untuk konsolidasi agar di masa mendatang lebih siap dan profesional tampil di kancah sepakbola Indonesia,” ujar Heru.
Tubagus Adhi menambahkan, JMFC ingin lebih baik lagi dalam segala sektor ketika kembali ke pangkuan PSSI. "Kami mundur selangkah untuk maju empat langkah. Sekarang JMFC mengundurkan diri dari keanggotaan di PSSI, namun bukan berarti kami tidak akan berkiprah kembali di persepakbolaan nasional," jelasnya.
            Dengan keluarnya keputusan ini maka manajemen JMFC tidak akan mengikutsertakan tim sepakbola putra dan putrinya dalam seluruh kegiatan sepakbola nasional termasuk yang diadakan oleh PSSI. Manajemen JMFC juga tidak akan terlibat dalam berbagai kegiatan supporting sepakbola. Keputusan ini sudah disampaikan kepada PSSI, stakeholder sepakbola, rekan-rekan media, dan internal JMFC.
Saat ini, manajemen JMFC mempertimbangkan semakin sulitnya atau bahkan sudah tiadanya lagi ruang bagi pergerakan sepakbola amatir sebagaimana dimensi keterlibatan tim putra dan putri Jakarta Matador sekarang ini. Ketiadaan ruang gerak yang membuat manajemen JMFC memutuskan untuk membubarkan diri.                    
“Manajemen PT HM Jakarta Sportindo dan manajemen JMFC tentunya selalu mendukung PSSI, mengapresiasi kepengurusan PSSI 2016-2020 dibawah kepemimpinan bapak Edy Rahmayadi,” papar Heru Pujihartono, yang selama tujuh tahun ini membesarkan JMFC dengan dukungan dana dari perusahaan kateringnya, Nendia Primarasa.
            Hilang sudah sebauh kekuatan potensial yang tumbuh dengan semangat besar menata dan meniti sepakbola profesional dari tingkat bawah itu mulai tahun 2017 lenyap. Namun semangat dan kecintaan Heru pada olahraga, khususnya sepakbola, tidak padam. Pintu untuk kembali tetap terbuka dalam bentuk dan cara lain dengan semangat lebih baik. (COI-1) ***

-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi