Kamis, 06 Oktober 2016

DEWI YULIAWATI: Kisah Penuh Air Mata Pedayung yang Disuruh Jadi TKW


Sumber Asli -- C0I - Tak banyak yang tahu kehidupan awal pedayung putri Dewi Yuliawati. Tadinya, namanya tak terdengar sama sekali di dunia olahraga. Begitu sukses menembus jajaran elit atlet nasional dengan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan sukses meraih emas pada PON XIX Jawa Barat 2016, nama Dewi Yuliawati semakin populer.


Kini, Dewi bukan hanya mampu mengangkat kehidupan keluarganya tetapi dia mampu mewujudkan impiannya membiayai kedua orang tuanya Carsa dan Carkem menunaikan ibadah haji lewat bonus yang dijanjikan Pemda DKI Jakarta terhadap atlet peraih emas di PON XIX Jawa Barat 2016.
Sebelum sukses, ternyata gadis hitam manis kelahiran Tangerang, 2 Juni 1997 ini menempuh perjalanan yang penuh dihiasi air mata. Datang dari keluarga kurang mampu, Dewi tinggal bersama kedua orang tua dan 9 saudaranya di gubuk ukuran 3X3 yang terletak di Muara Angke, Jakarta Utara. Ayahnya hanya bekerja sebagai petani di Indramayu, Jawa Barat.
Dewi berkenalan dengan olahraga dayung saat duduk di bangku kelas 1 SMP N 261 Jakarta Utara. Dia diajak pelajar jebolan sekolahnya untuk berlatih di Pusat Pembinaan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD) DKI Jakarta. Dari situlah Dewi menyenangi olahraga yang bisa membuat badan lebih bugar. "Sehat itu kan mahal. Jadi, saya senang dengan olahraga dayung," katanya.
Awalnya, Dewi sempat dilarang kedua orang tua karena takut anaknya tenggelam saat latihannya di laut. "Bapak dan Emak melarang saya latihan dayung karena tau saya tidak bisa berenang. Mereka takut saya tenggelam di laut," cerita Dewi.
Tadinya, Dewi mengaku sempat disuruh ibunya berhenti latihan dan menjadi tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri karena kondisi ekonomi keluarganya semakin buruk. Tetapi, dia tetap bersikeras untuk sekolah.
"Saya rayu-rayu ibu agar diberikan kesempatan menamatkan SMP dan diizinkan. Perasaan saya lega saat itu karena keinginan saya dikabulkan," katanya.
Ternyata untuk tetap sekolah banyak tantangan yang harus dihadapi Dewi apalagi kondisi ekonomi keluarganya semakin buruk. Keadaan semakin parah, cerita Dewi, tatkala bapaknya yang jadi tulang punggung keluarga jatuh sakit dan emaknya juga jatuh sakit. Melihat keadaan itu, Dewi kebingungan apalagi tahu kedua orang tuanya memiliki hutang dimana-mana.
"Saat itulah, saya menangis karena kebingungan dengan dari mana menutupi biaya sekolah dan ongkos ke tempat latihan. Saat itu, saya langsung membulatkan tekad untuk bisa melanjutkan sekolah dan latihan dayung agar saya dan keluarga bisa terbebas dari kemiskinan," ujarnya. (bersambung)

TEKS FOTO

BERSIKERAS – Dewi Yuliawati (tengah atas) bersikeras menolak menjadi TKW demi sekolah dan meneruskan latihan dayung. (Ist)
***
========= Dukungan untuk Cinta Olahraga Indonesia bisa dikirimkan langsung melalui: BANK BCA KCP PALMERAH NO REKENING 2291569317 BANK MANDIRINO REKENING 102-00-9003867-7 =========
-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi